TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ribuan umat muslim yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) berunjukrasa dengan longmarch dari bundaran HI menuju Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (1/3/2011). Unjukrasa yang dilakukan untuk kedua kalinya ini untuk mendesak pemerintah segera membubarkan Ahmadiyah.
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan jelas 137 orang nama dan alamatnya jemaah ahmadiyah Jawa Barat yang kembali memeluk ajaran Islam secara benar.
Ia mengatakan total semuanya saat ini sudah mencapai 274 orang yang kembali memeluk agama Islam sejak diberlakukannya Pergub NO 12 Tahun 2011.
"Setiap hari ada saja yang kembali setelah keluar Pergub NO 12 tahun 2011 tentang Ahmadiyah," katanya di Press Room Gedung Sate, Senin (4/3/2011).
Ia mengatakan bahwa penyimpangan perlu diluruskan agar Jemaah Ahmadiyah kembali ke jalan yang benar. Tidak harus di lapangan melakukan implementasi akan tetapi berbagai cara bisa dilakukan untuk memuluskan jalannya sosialisasi.
"Kita tidak menentukan target. Karena kalau ditarget seperti membangun sarana fisik, ini soal keyakinan," katanya.
Perkembangan mereka yang kembali ke ajaran Islam berbeda-beda setiap daerahnya. Hal ini tergantung kepada dinamika masing-masing daerah.
"Kita terus melakukan evaluasi, instansi terkait, kementrian, dan berbagai elemen. Intinya tekanan bahwa pendekatan sosialisasi persuasif, tidak ada kekerasan dalam pelaksanaannya, pandangan yang harus kita lakukan adalah hubungan, untuk kembali ke jalan yang benar," ujarnya.
sumber : Tribunnews
Ia mengatakan total semuanya saat ini sudah mencapai 274 orang yang kembali memeluk agama Islam sejak diberlakukannya Pergub NO 12 Tahun 2011.
"Setiap hari ada saja yang kembali setelah keluar Pergub NO 12 tahun 2011 tentang Ahmadiyah," katanya di Press Room Gedung Sate, Senin (4/3/2011).
Ia mengatakan bahwa penyimpangan perlu diluruskan agar Jemaah Ahmadiyah kembali ke jalan yang benar. Tidak harus di lapangan melakukan implementasi akan tetapi berbagai cara bisa dilakukan untuk memuluskan jalannya sosialisasi.
"Kita tidak menentukan target. Karena kalau ditarget seperti membangun sarana fisik, ini soal keyakinan," katanya.
Perkembangan mereka yang kembali ke ajaran Islam berbeda-beda setiap daerahnya. Hal ini tergantung kepada dinamika masing-masing daerah.
"Kita terus melakukan evaluasi, instansi terkait, kementrian, dan berbagai elemen. Intinya tekanan bahwa pendekatan sosialisasi persuasif, tidak ada kekerasan dalam pelaksanaannya, pandangan yang harus kita lakukan adalah hubungan, untuk kembali ke jalan yang benar," ujarnya.
sumber : Tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar
Apa pendapat anda tentang artikel diatas??
pendapat anda sangat berarti bagi kami, untuk artikel di atas.. :)